Mini Vacation Ke Pantai Indah Popoh Tulungagung

Selamat dini hari bro 😀 , kenapa dini hari ya karena Axer dapat jatah shift malam hari ini sama besok. Sendirian nih dilantai atas kantor, mending updet blog agak semaput ini. Tadi pagi Axer jalan-jalan sama nyonya dan bos kecil ke Tulungagung. Ya, karena minggu kemarin batal jalan-jalan karena harus matun suket di sawah 😀 . Ke Tulungagung mana mas? Wisata di tulungagung yang terkenal ya Pantai Indah Popoh brosis. Berangkat tadi udah agak siang karena ada urusan yang harus diselesaikan. Tepatnya jam 09.30 baru berangkat dari Kediri. Sebelumnya Axer sudah pernah ke tempat ini, tapi dulu banget pas jaman masih SMP. Itupun juga naik mobil bareng rombongan sekeluarga, jadi Axer blas ora ngerti dalane 😛 . Nah, hari ini Axer tekadkan untuk pergi kesana hanya dengan berbekal feeling seorang bolang, sempet nyasar juga sih tapi gak jauh (tetep aja nyasar ).

Perjalanan ke Popoh tadi Axer menggunakan Si Semox Spacy dengan waktu tempuh kurang lebih 2 jam. Kok lama mas? Lha iya pelan-pelan aja brosis wong bawa bos kecil soalnya. Jarak Pantai Indah Popoh Ini sekitar 30km dari pusat kota Tulungagung. kalau masih di seputaran kota sih jalannya mulus, pas udah nyampek Campurdarat jalannya lumayan agak gronjal gronjal si Semox sempat beberapa kali harus ngehajar lubang yang kelihatannya gak terlalu dalam tapi pas dilewatin terdengar suara “jedakk”. Ada sedikit hambatan tadi karena ada perbaikan jalan.Namun begitu sampai di gapura masuk Pantai Indah Popoh jalanan mulus dengan kelokan yang aduhai terbentang di depan mata (kalau bawa si Ijo pasti asik nih cornering disini) 😀 . 

Jarak dari gapura menuju loket masuk kawasan ini jaraknya masih sekitar 10km brosis. Tapi gak bosen karena dikiri kanan jalan terhampar pemandangan hutan jati membuat teduh. Sampai di loket masuk, bayar 8000 rupiah saja untuk 2 orang dan 1 motor, cukup murah. Jalan lagi sekitar 2km baru sampailah di tempat parkir pantai. Kesan pertama sampai ditempat ini, sepi banget brosis. Mungkin bukan hari libur jadi masih sepi pengunjung. Istirahat sebentar, terus jalan-jalan muterin area pantai. Agak sedikit kecewa sebenarnya, karena tempat ini begitu kumuh dan terlihat tidak terurus. Ada satwa monyet 2 ekor dalam kandang yang sudah rusak dengan sampah didalamnya 👿 . Begitu melihat ada orang lewat monyet tersebut menengadahkan tangan meminta makanan. Trenyuh lihatnya brosis 😦 , karena gak bawa makanan lalu nyonya pun berinisiatif membelikan sebungkus kacang di kios pedagang dan memberikannya kepada monyet tadi.

bos kecil narsis dulu sama mama 😀

narsis sama ayah 😛

Ada banyak kamar penginapan juga disini tapi terkesan sepi dan dengan patung-patung yang dibuat ditempat ini yang bentuknya aneh (banyak patung arca berbentuk buto/raksasa) dan tak terawatnya tempat ini malah memberikan kesan sintrung (angker). Setelah puas berkeliling, karena sudah masuk waktu sholat dhuhur Axer pun langsung menuju musholla. Tapi dimusholla ini airnya pun stop and go, entah kenapa. Menurut warga sekitar katanya musholla ini tidak ada donaturnya jadi air pun harus giliran. Alhamdulullah Axer pas wudlu pas dapat air, tapi giliran nyonya yang mau wudlu airnya sudah mati. Terpaksa harus menuju ke sebuah sumber di area pemukiman penduduk. Setelah menunaikan sholat, Axer ajak nyonya dan bos kecil menuju ke gardu pandang laut lepas. Jaraknya kurang lebih 1km dari area pantai, dan harus jalan kaki brosis 😀

narsis sendiri 😛

Jalan menuju gardu pandang ini menanjak dengan anak tangga yang sudah rata dengan tanah, membentuk jalan setapak membelah hutan atau biasa kita sebut kebonan. Agak ngeri juga karena keadaan sepi sekali dalam perjalanan kesana hanya berpapasan 1 kali dengan 2 orang muda-mudi. Sampai di gardu pandang kami langsung disambut suara debur ombak laut samudera hindia yang ganas menghantam karang. Istri Axer sempat takut saat melihat pemandangan ini, apalagi gardu pandang ini sangat-sangat tidak terawat, berbeda dengan beberapa puluh tahun lalu waktu Axer pertama kali kesini. Subhanallah..!!! betapa Allah itu memang maha kuasa atas apa yang telah diciptakan-Nya. Perasaan takjub dan takut campur aduk jadi satu, saat Axer melihat ke bawah. Bagaimana ombak laut ini menghantam dinding karang.

thank you Semox 😉

Tidak bisa Axer bayangkan, bagaimana nyali dan keberanian saudara-saudara kita yang mengais rizki dari tebing-tebing laut seperti yang pernah Axer lihat di tayangan televisi, dengan ombak seganas ini. Setelah puas menikmati pemandangan laut lepas, Axer pun kembali ke area pantai. Istirahat sejenak di pendopo, dan beranjak pulang tepat jam 14.00. Sempat terfikir oleh Axer, mengapa tempat wisata yang berpotensi besar seperti ini terkesan ditelantarkan. Padahal kalau ditata dengan baik, tempat ini masih menjadi tujuan wisata yang menarik untuk disinggahi. Tapi tadi Axer lihat ada pembangunan seperti gapura atau apalah itu di jalanan menuju gardu pandang. Semoga ke depan tempat ini lebih diperhatikan oleh pemkab Tulungagung, agar nama Pantai Indah Popoh yang disematkan tidak hanya indah di nama saja. Ok, sekian dulu updetan kali ini brosis, Wassalamu’alaikum… 🙂